Keindahan Bunga Sakura
Sakura
merupakan bunga nasional negeri matahari terbit yang ditanam dimana-mana, mulai
dari halaman istana, taman, pekarangan
rumah dan kantor, hingga pinggiran jalan. Sakura menjadi simbol spiritual bagi
warga Jepang untuk perumpamaan banyak hal, seperti perempuan dan kehidupan. Sakura
juga melambangkan persahabatan, ketika Tokyo menghadiahkan 3.000 pohon sakura
untuk Washington DC pada 1912.
Sakura adalah
simbol kehidupan yang tidak kekal karena bunga tersebut hanya mampu bertahan
mekar dalam beberapa hari saja dan kemudian habis rontok. Bunga yang juga
terkenal dengan nama cherry blossom tersebut,
tidak bisa dinikmati sepanjang tahun selayaknya bunga-bunga biasa. Ia hanya
bermekaran pada musim semi yang biasanya terjadi pada awal hingga akhir April.
Tapi, ada
yang unik soal waktu mekarnya sakura. Rupanya, waktunya berbeda disetiap lokasi
walau sama-sama bermekaran dalam bulan yang sama. Karena itu, Jepang sudah
memiliki peta kapan sakura bermekaran diseluruh penjuru negeri sepanjang April
sehingga mereka tahu kemana harus berkunjung untuk menikmati keindahan bunga
ini. Ada begitu banyak taman yang tertulis didalam peta tersebut. Antara lain,
Yoyogi Park, Meguro River, Shinjuku Gyoen, Ayama Bochi, Kitanomaru Park, Eno
Park, Sumida Park, dan puluhan tempat lainnya.
Ketika
bermekaran, bunga ini terlihat dimana-mana dan mendominasi di setiap pohon
dengan hanya meninggalkan satu-dua daun saja. Kabarnya, daun-daun muda akan
bermunculan tatkala seluruh bunga sudah habis rontok. Indah sekali untuk
dipandangi, tergantung jenis spesiesnya.
Ada bunga
sakura yang berwarna putih kemerahjambuan, kuning muda, hijau muda, merah
menyala, dan merah jambu. Namun, yang mendominasi seluruh Jepang adalah merah
jambu. Warna ini dihasilkan oleh pohon sakura jenis Somei Yoshino yang
dikembangkan pada 1860-an, ketika masa pemerintahan Keshogunan Tokuhawa yang
terkenal dengan istilah zaman Edo.
Bunga yang
berguguran terlihat menutupi permukaan tanah dibawah pohonnya. Rupanya, sakura
merupakan bunga yang sangat lembut dalam sentuhan, dan lebih lembut daripada
bunga mawar.
Musim sakura
bermekaran adalah masa dimana Jepang akan memanen begitu banyak turis dari
seluruh dunia. Jepang paham sekali bagaimana menjual daya tarik bunga yang
menghasilkan buah ceri yang tidak enak dimakan tersebut. Tidak hanya menjadi
pohon utama penghijauan, tapi motif sakura menghiasi segala macam beda, mulai
dari hiasan di bandara, papan reklame, pakaian, barang elektronik, hingga aneka
pernak-pernik yang menjadi oleh-oleh khas Jepang. Padahal, sakura sebenarnya
tidak hanya tumbuh di Jepang. Tidak perlu jauh-jauh, sakura juga ada di Taman
Cibodas, Puncak, Jawa Barat.
Ketika berjalan-jalan
di Tokyo Midtown, sebuah kawasan bisnis di Tokyo, banyak sakura memenuhi ranting-ranting
pohon di sebuah taman, hingga pohon yang berjajar di pinggir jalan. Sedangkan di
sampingnya terdapat sebuah tempat nongkrong luar ruangan yang asyik sekali
duduk di sana sambil memandangi sakura yang bewarna putih kemerah-merahan
tersebut. Banyak keluarga yang asyik berekreasi di bawah sejumlah pohon sakura.
Ini namanya Hanami, atau piknik dibawah sakura. Kegiatan Hanami ini sudah lazim
dilakukan oleh orang Jepang ketika bunga sakura sedang bermekaran. Ada yang
datang berpasangan, namun tidak sedikit yang piknik dengan keluarga besar
sambil menggelar alas, lalu duduk santai sambil menikmati makanan yang dibawa.
Orang Jepang
juga punya banyak istilah untuk menunjukkan tingkat kemekaran bunga sakura. Ketika
sakura mulai akan mekar, orang Jepang memakai istilah ‘kaika’. Saat mulai bermekaran,
namanya ‘ichibuzak’. Sedangkan untuk yang sudah mekar seluruhnya, namanya ‘mankai’.
Pohon sakura yang bunganya mulai berguguran yang ditandai dengan munculnya daun
muda disebut ‘ichibu hazakura’. Sedangkan istilah ‘hazakura’ dipakai untuk
pohon sakura yang seluruh bunganya sudah habis jatuh.
Pemandangan
yang indah diseluruh Jepang apabila bunga sakura bermekaran. Siraman cahaya
lampu yang dipasang khusus disekitar pohon, membuat bunga-bunga tersebut
terlihat indah.
Leave a Comment